Untuk pertama kalinya JKT48 diundang di acara khusus Ramadhan, kali ini di acara Bukber Trans 7.Idol group kesayangan kita membawakan 2 lagu, Heavy Rotation dan Aitakatta, dan seperti acara Ramadhan lainnya, tentu ada nilai religi yang dibawakan dalam acara ini. Dan dalam episode kali ini Bukber bertema fanatisme dalam Islam. Hmmm..
Entah apakah JKT48 Operation team dan Trans 7 sudah bekerja sama untuk membahas tema ini atau tidak, yang jelas sedikit banyak tema ini tentu langsung dialamatkan kepada kita, fans JKT48, fans yang dikenal berbeda dan sangat fanatik sehingga dunia musik Tanah Air lebih berwarna, namun bagaimana pandangan agama islam terhadap hal ini?
Sebelum membahasnya lebih jauh, kita tonton dulu lagu pertama yang dibawakan JKT48 di acara ini, Heavy Rotation, plus sesi talking dengan host Andre Taulany dan Wendy Cagur
Sebelum membahasnya lebih jauh, kita tonton dulu lagu pertama yang dibawakan JKT48 di acara ini, Heavy Rotation, plus sesi talking dengan host Andre Taulany dan Wendy Cagur
Sudah menonton sampai habis? gue akan memberikan kesimpulannya. Jadi dalam Islam, fanatisme boleh-boleh saja asalkan tidak berlebihan, apalagi sampai berani mati demi sang idola. Kita patut mengidolakan seseorang jika memang akhlak dan prestasinya dikagumi, dan hanya sebatas kagum dan mendukung saja. Dan seorang figur yang paling pantas diidolakan adalah Nabi Muhammad SAW JKT48 membawakan satu lagu lagi di segmen terakhir, dan sebelumnya Ustadz Juju meberikan kesimpulan dan penutup dari tema yang dibawakan. Yah, kita tonton saja dulu, baru admin merangkum kesimpulannya
Ustadz Juju memberikan satu contoh ketika beberapa waktu lalu ada pernyataan di internet bahwa untuk menjadi fans sejati harus memuja idolanya. Jelas ini berlebihan. Sang Ustadz kembali menegaskan bahwa fanatisme harus tetap dalam koridor kewajaran, hanya sebatas mengagumi dan mendukung prestasinya saja. Jika ada fans yang fanatisme nya berlebihan, bisa saja bukan artisnya yang salah, namun akhlak dari sang fans yang buruk. Maka sang idola diharapkan jadi idola yang berakhlak yang baik, sehingga berimbas baik pula untuk fansnya. Dan yang paling penting, fanatisme jangan sampai mempengaruhi akhlak kita.
JKT48 pun menutup acara ini dengan membawakan lagu Aitakatta, dengan keceriaan dan semangat yang seperti biasa kita saksikan.
Tak lupa admin berikan kredit kepada kanal Youtube dived48 yang telah mengunggah semua video di atas, lengkap dengan sesi tausiyah-nya
Jika memang JOT dan Trans 7 memang telah merencanakan membahas tema ini dari awal, tentu bukan tanpa alasan. Fans JKT48, terutama yang sering menonton live di lokasi, selain menjadi sorotan karena kekompakannya, juga ada masalah di sisi lain. Buat teman-teman fans pasti sudah tidak asing lagi mendengar kabar kalau fans JKT48 rusuh, tidak bisa diatur, dan tidak menghormati musisi lain saat menonton langsung suatu event.
Admin tidak mau membuka lebih jauh borok-borok oknum fans JKT48, karena itu hanya akan membuat citra JKT48 dan fansnya semakin buruk. Admin hanya ingin tema dan tausiyah yang kita dan idola kita saksikan di acara ini tidak menjadi nonsense. Sungguh, hal ini bisa jadi renungan bagi kita semua. Memang tidak semua fans JKT48 seperti itu, tapi citra yang buruk yang ditunjukkan segelintir fans bisa berakibat buruk untuk fans yang lain, yang bisa saja fans baik-baik
Kita sebagai fans harus mendukung JKT48 sebagai idola, bukan hal yang lebih dari itu, karena sebelum mereka masuk JKT48 pun kita tidak kenal mereka dan tidak peduli sama mereka. Jadikanlah fanatisme yang kita punya sebagai penyemangat untuk sang idola dan pemersatu untuk sesama fans, bukan sebaliknya...
Keep Stay Tune on JKT48 Progress!
0 komentar:
Posting Komentar
Bekomentar lah Yang Sopan, No sara, no Porno, DLL, Silahkan Berkomentar lah Guna Kemajuan Blog ini.
( RIZAL FAHRI )